Ada tiga
kelompok ras yang dibedakan Pemerintah Hindia Belanda. Kelompok ras pertama
adalah orang Eropa. Kelompok ras kedua adalah orang Cina dan orang Timur Asing.
Ras terakhir atau kelompok ras ketiga adalah orang pribumi. Ketiga kelompok ras
tersebut mendapat perlakuan yang berbeda. Hal tersebut terlihat dalam tata
ruang pemukiman.
Pada abad ke
-19, kota Semarang berpusat pada bidang politik dan ekonomi, sehingga
pusat-pusat strategis kota dihuni oleh kelompok ras pertama, yaitu orang Eropa.
Mereka yang juga disebut dengan kelompok ras penguasa menghuni di Zeestraat, sekarang Jalan Kebon Laut.
Lokasi tersebut lebih tepatnya di kawasan Kota Lama, yaitu Poncol, Pendrikan
(timur jembatan Berok).
Pada tahun 1847,
Domine Baron van Hoevell pernah mengunjungi Semarang. Seorang Pendeta Kristen
tersebut mengatakan bahwa pemukiman orang Eropa dekat dengan sarana perdagangan
dan industri. Menurutnya, pemukiman kelompok orang Eropa di timur Jembatan
Berok tersebut seperti kota kecil yang ada di Eropa. Di tempat yang menurutnya indah
itu terdapat kurang lebih 300 hingga 400 rumah dekat dengan pelabuhan, pasar
Pedamaran, dan dekat dengan tempat pembuatan kerajinan tangan.
Berbeda sekali
dengan kondisi pemukiman kelompok ras kedua dan kelompok ras ketiga. Kedua
kelompok ras tersebut berbaur dan menempati kampung-kampung yang telah
ditetapkan. Tentu, kondisi pemukiman mereka berbeda dengan pemukiman kelompok
ras pertama.
0 comments :
Post a Comment